Mulai berlangganan untuk menerima kabar terbaru secara gratis! Klik disini

Apa itu Relay? : Pengertian, Fungsi, Jenis, Cara Kerja


Relay adalah komponen elektronika yang berupa saklar atau switch elektrik yang dioperasikan menggunakan listrik. Relay juga biasa disebut sebagai komponen electromechanical atau elektromekanikal yang terdiri dari dua bagian utama yaitu coil atau elektromagnet dan kontak saklar atau mekanikal.

Relay juga dapat didefinisikan sebagai saklar pemutus dan penghubung rangkaian yang bekerja secara elektromekanis. Lebih sederhananya, relay merupakan pengalihan arus listrik.

Menurut Fathun, M. Pd (2020) dalam buku Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan 1, relay bekerja dengan prinsip kemagnetan dan sifat arus listrik. Relay berfungsi untuk memperkuat aliran arus listrik, sehingga rangkaian yang membutuhkan arus besar tidak memerlukan kabel yang besar.

Fungsi Relay

Kegunaan saklar pada relay adalah sebagai sarana pembangkit arus listrik. Arus listrik ini kemudian dialirkan ke kompresor AC, lampu mobil, dan komponen elektromagnetik lainnya. Dalam hal ini, relay berfungsi untuk menjaga agar saklar tetap awet dan bisa berfungsi dalam jangka waktu yang lama.

Jenis-jenis Relay

  1. Relay berkaki empat adalah relay yang tiga buah kakinya menjadi terminal positif dan satu buah sebagai terminal negatif. Kaki positif dari aki berkode 30, sedangkan kaki 85 sebagai massa negatif.
  2. Kemudian, relay berkaki lima memiliki dua buah kaki berkode 87. Relay jenis ini diperlukan untuk dua objek yang memerlukan satu relay, misalnya klakson keong. Jadi, kutub positif dua buah klakson tidak menjadi satu pada kaki 87.
  3. Relay jenis 87A memiliki fungsi yang berlawanan dari relay kaki tiga. Jika relay kaki tiga aktif ketika mendapat aliran listrik dari saklar on-off, tipe 87 A justru mati jika mendapatkan setrum dari tombol on-off.

Bagian-bagian dan Cara Kerja Relay

Relay terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar atau switch).

Relay tersusun dari empat komponen dasar, yaitu elektromagnet (coil), armature, switch contact point (saklar), dan spring. Kontak poin terbagi lagi menjadi dua jenis, antara lain adalah:

  • Normally Close (NC): Kondisi awal sebelum diaktifkan, akan selalu berada di posisi close (tertutup).
  • Normally Open (NO): Kondisi awal sebelum diaktifkan akan selalu berada di posisi open (terbuka).
Untuk cara kerja relay, besi atau iron core dililit oleh kumparan coil. Ketika kumparan coil dialiri arus listrik, maka akan muncul gaya elektromagnetik yang bisa menarik tuas armature, sehingga posisi kontak switch berubah, dari NC (normally closed) menjadi NO (normally open).

Perkenalkan Saya Brian Atmoko, CEO, Founder sekaligus Owner dari Tim Cokro Aksata Nusantara!