Mulai berlangganan untuk menerima kabar terbaru secara gratis! Klik disini

Mempelajari Sistem Pengapian CDI Pada Motor


Sistem pengapian merupakan sistem yang paling penting pada sebuah mesin kendaraan yang berfungsi untuk menghasilkan percikkan bunga api pada busi dalam ruang pembakaran. Pada mesin bensin percikkan bunga api pada busi ini membakar campuran udara bahan bakar saat piston berada di akhir langkah kompresi, sedangkan pada mesin diesel udara dikompresikan dengan tekanan yang tinggi sehingga tekanan menjadi panas, kemudian bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar , maka bahan bakar akan terbakar yang menghasilkan tenaga (power) dan diteruskan ke poros engkol (crankshaft) melalui batang piston (connecting rod).

Umumnya ada empat Sistem pengapian pada kendaraan. Adapun macam-macam sistem pengapian :
  1. Sistem Pengapian Konvensional
  2. Sistem pengapian CDI
  3. Sistem Pengapian Transistor
  4. Sistem Pengapian DLI

Sistem Pengapian CDI (Capasitor Discharge Ignition) 

merupakan sistem pengapian yang memanfaatkan energi induksi pada ignition coil untuk mendapatkan tegangan tinggi dan menggantikan sistem pengapian konvensional dengan platina. sistem pengapian ini banyak digunakan kendaraan khususnya sepeda motor.

Sistem pengapian CDI menggunakan capasitor sebagai komponen utama. capasitor berfungsi untuk menyimpan arus listrik dari baterai yang kemudian dilepaskan ke ignition coil.

Berdasarkan sumber arus listriknya, sistem pengapian CDI dibagi menjadi dua, yaitu CDI arus AC (bolak-balik) dan CDI arus DC (searah).

Sistem Pengapian CDI arus AC

sistem pengapian ini menggunakan tegangan utama dari spul atau alternator. Arus AC (bolak-balik) dihasilkan oleh alternator yang kemudian diubah dengan adanya rectifier (dioda) menjadi arus DC (searah).

Sistem Pengapian CDI arus DC

 pada sistem pengapian CDI ini tidak lagi memerlukan komponen rectifier (dioda) untuk merubah arus AC menjadi DC, karena sudah ada komponen kiprok yang menyerahkan arus menjadi DC.

Komponen-komponen Pengapian CDI

1. Baterai (Battery)

Berfungsi sebagai sumber arus listrik dengan tegangan sebesar 12 volt.

2. Kunci Kontak (Ignition Switch)

Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari baterai ke ignition coil.

3. Koil (Ignition Coil)

Berfungsi untuk menaikkan tegangan dari baterai sebesar 12 volt menjadi tegangan tinggi sebesar 10.000-20.000 volt.

4. Alternator atau Spul Magnet

berfungsi untuk menghasilkan tegangan listrik yang akan digunakan untuk mengisi arus dan mensuplai arus kelistrikan ke unit CDI tipe AC.

Spul magnet terdiri dari rotor dan stator. komponen yang berputar adalah rotor magnet dan komponen yang diam adalah stator coil. Rotor magnet berfungsi untuk menghasilkan arus listrik pada kumparan stator, sedangkan rotor berfungsi untuk menghasilkan arus listrik pada pick up coil.

5. Pick Up Coil atau Pulse Igniter

merupakan komponen yang akan mengirimkan trigger berupa sinyal PWM dengan mengindikasikan timing pemgapian. Sinyal ini berfungsi untuk menentukan timing discharge dari capasitor di dalam CDI unit.

6. Voltage Converter

berfungsi untuk menaikan tegangan listrik dari arus baterai 12 Volt menjadi 200-300 Volt yang kemudiam digunakan untuk mengisi capasitor.

7. Unit CDI

Unit CDI berfungsi untuk menghasilkan energi listrik induksi pada koil pengapian dengan prinsip discharge. Unit CDI terdiri dari komponen kondensor, diode, ignition timing control, SCR dan capasitor.

8. Kabel Tegangan Tinggi

Kabel tegangan tinggi dibuat khudu yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik tegangan tinggi dari koil ke distributor dan dari distributor ke busi pada setiap masing-masing silinder.

9. Busi

Berfungsi untuk memercikkan loncatan bunga api di dalam ruang bakar paada akhir langkah kompresi sehingga terjadi pembakaran campuran bahan bakar dan udara bunga api yang dihasilkan oleh busi kemudian di pergunakan untuk memulai pembakaran campuran bahan bakar dengan udara yang telah di kompresikan di dalam silinder.

Perkenalkan Saya Brian Atmoko, CEO, Founder sekaligus Owner dari Tim Cokro Aksata Nusantara!