Mikro vs Makro: Bedanya Ngurus Warung Kopi dan Ngurus Negara
Mikroekonomi: Level Ngopi dan Ngatur Warung
-
Berapa harga segelas kopi biar nggak rugi?
-
Gimana caranya ngatur stok susu biar nggak basi?
-
Kalau harga gula naik, harus naikkin harga nggak?
Semua ini adalah mikroekonomi.
Kenapa "mikro"? Karena kamu ngurusin:
-
Individu (kamu sebagai pemilik usaha)
-
Perusahaan kecil
-
Harga & kuantitas dalam satu pasar kecil
Mikro itu tentang cara orang atau bisnis ngambil keputusan supaya nggak rugi, dan kalau bisa… untung gede.
Makroekonomi: Level Negara, Bank Sentral, dan Dunia
Sekarang loncat skala.
Bayangin kamu jadi Menteri Keuangan (ngayal boleh dong).
Kamu harus mikirin:
-
Bagaimana jaga nilai tukar rupiah tetap stabil?
-
Kenapa inflasi harus dikontrol?
-
Harus cetak uang atau naikin pajak?
Nah ini dia dunia makroekonomi.
Di sini, yang dibahas itu:
-
Pendapatan nasional
-
Pengangguran & inflasi
-
Suku bunga, BI Rate, ekspor-impor
Makro itu urusan besar, yang nggak bisa kamu kendalikan langsung, tapi efeknya bisa kamu rasain.
Mikro vs Makro: Mana yang Penting Buat Pengusaha?
Dua-duanya penting.
Kalau kamu mau bikin usaha:
-
Mikro bantu kamu ngitung harga, untung, rugi, efisiensi, dan strategi.
-
Makro bantu kamu ngerti cuaca ekonomi: "Lagi musim banjir uang atau resesi?"
Bayangin kamu petani kopi:
-
Mikro = kamu mikir gimana panenmu laku di pasar
-
Makro = tiba-tiba cuaca buruk global bikin harga kopi dunia naik turun
Kalau kamu ngerti dua-duanya, kamu bisa ngambil keputusan lebih tajam.
Catatan Kecil
-
Mikro itu ngurus dapur sendiri. Makro itu prediksi cuaca sekota.
-
Mikro: harga gorengan, gaji pegawai, biaya produksi
-
Makro: inflasi, pengangguran, pertumbuhan ekonomi
-
Pengusaha butuh dua-duanya biar nggak jalan kayak zombie di pasar
Latihan Reflektif
-
Coba pikirin satu keputusan kamu minggu ini—yang mikro dan makro.
(Contoh: Kamu beli laptop buat kerja konten = mikro. Tapi kamu nunggu diskon akhir tahun karena inflasi = makro.) -
Kalau kamu jadi presiden Indonesia, satu hal makro yang kamu ingin ubah apa?
Kenapa?
Gabung dalam percakapan